Makassar, 23 Juni 2018
Bakti Sosial di Pulau Lanjukang
Pagi indah itu ada yang beda, yaitu senyum tipis teman-teman rekanan kegiatan baksos di pulau lanjukang. Senyum itu dibalut keikhlasan untuk satu tujuan mulia. Seperti yang sudah dibicarakan dalam grup WA, kumpul jam 7 pagi di pelabuhan Paotere, meskipun kenyataannya jam 10 pagi baru datang semua. :D Kesal? Sedikit. Soal disiplin waktu memang masyarakat Indonesia masih belum bisa banyak diandalkan. Tapi inilah Indonesia dengan segala keindahannya. Bahkan sikap mereka yang suka telat ini dianggap unik oleh orang luar selain keindahan alamnya.
Pemandangan Pulau Lanjukang
Makassar itu luas, guys! Saking luasnya kadang kita lupa bahwa wilayah tertinggal itu ada di setiap kota dan desa. Dan tujuan kita selama dua hari ini adalah ingin bersosialisasi dengan penduduk pulau Lanjukang. Pulau Lanjukang terletak di tengah laut (tidak tau titik pastinya :D karena tidak tau baca peta) Kecamatan Sangkarang, kelurahan Barang Ca'di, masih di wilayah kota Makassar. Salah satu alasan paling masuk akal kenapa pulau ini terpencil adalah yah karena itu tadi, di tengah laut. Pemerintah merasa keberatan mengurus mereka yang di tengah laut ini, kata pak kepala dusun.
Awal mula kegiatan ini diinisiasi oleh KPG Regional Sulsel dalam bentuk pamflet. Kegiatan ini juga salah satu bentuk bakti pemuda pecinta alam, mematahkan persepsi bahwa cinta alam itu cuma gunung. Waktu itu dipatok harga Rp. 150K/orang, dan yg ikut cuma 26 orang, jadinya kita cuma pake satu kapal.
Pelabuhan Paotere Makassar
Seperti desa pesisir pada umumnya, penduduk pulau Lanjukang menggantungkan hidup dari hasil laut. Ada beberapa juga berkebun, hanya saja hasilnya tidak banyak, karena pulau ini kecil. Salah dua icon dan yang paling mencolok dari pulau ini adalah mercu suar tua yang sudah tidak terpakai. Dari kejauhan sudah kelihatan, tingginya kurang lebih 20 meter. Keunikan lainnya adalah penduduk asli sini yang bertubuh (maaf) kurang sempurna. Penduduk di sini mengaku kesulitan soal pendidikan, mereka juga malu untuk bergabung dalam kelas dengan anak-anak kecil. Ada satu sekolah yang dindingnya dari tripleks, bertuliskan Yayasan Jantung Inspiratif di papan namanya. Hanya saja sekolah ini seperti tidak difungsikan.
Acara baksos, Sukses!
Pembagian material yang dirasa kurang ini diharapkan cukup untuk membantu penduduk di sini. Yah diakui, jika ingin membuat perubahan besar, perlu adanya sinergitas dari berbagai kalangan, bukan cuma KPG saja. Dan pertarungan kami selama dua hari ini sudah diharapkan membuat komunitas lain pun ikut termotivasi untuk menyentuh "sisi lain" dari keindahan kota Makassar ini. Saya pribadi, mengucapkan terima kasih atas kesempatannya, semoga bisa berkunjung lagi ke pulau ini. :)
- Ahmed Sholeh
Video Dokumentasi
Music by
Tycho - A Walk Kontinuum ft. Savoi - Lost Background Music for Presentation Musikimia - Kolam Susu Kontinuum - Lost (feat Savoi) [Joe Lyons Remix]
Comments