Apa Adanya (Tulisan Tak Berguna)
Aku selalu menuntut kesempurnaan. Aku inginkan keabadian. Akulah penyembah kekuasaan. Di saat aku berada dalam gelapnya diriku, di saat semuanya, akibat yang tak dapat kubayangkan, tak dapat kupungkiri. Aku masih tetap membutuhkan kasih sayang yang lainnya.
Aku selalu membayangkan hidup terpisah. Padahal setiap orang adalah saudara, seburuk apapun. Aku selalu membayangkan bisa melakukan segala hal sendirian. Tapi kenyataannya aku adalah orang yang hanya bisa merepotkan yang lainnya.
Saat ini aku stress sendiri, tak ada tempat berlari, tak ada tempat bersembunyi.
Sabar. Mungkin itu kata yang tepat. Yang ku butuhkan saat ini adalah orang yang bisa membuatku tenang. Mungkin dialah salah satunya! Karena hati kecilku selalu saja menyebut namanya.
Saat bimbang, di antara banyak pilihan. Di antara mutiara-mutiara yang menyilaukan mata. Mungkin yang paling redup kilaunya yang kupilih suatu saat. Karena aku tak butuh... Tak butuh kilaunya. Ya, tak butuh kilaunya! Aku tidak ingin mataku buta karena kilaunya. Kilau itu diraihnya dari usaha dalam kehidupannya tanpa aku. Aku tak mau datang sebagai benalu. Tidak ingin kunodai kilaunya itu. Biarlah bersinar selalu. Kalau perlu tak usah siapapun memilikinya.
Aku akan membuat diriku berkilau juga. Hingga diriku pantas untuk bersanding dengannya.
Hakikat cinta yang apa adanya....
Comments